FLORA DAN FAUNA
AGEN POKER ONLINE TERPERCAYA
Sidat Jepang merupakan sejenis sidat dari familia Anguillidae yang dapat di temui di Jpeang, Vietnam, Korea dan Laut Cina Timur. Sama seperti sidat-sidat lainnya, sidat Jepang adalah ikan katdromus yang menghabiskan sebagian hidupnya di dalam air tawa dan air laut. Ekologi dari sidat spesies ini masih belum di ketahui dengan jelas. Hingga pada tahun 2006 silam, tempat bersarang sidat jenis ini sama sekali tidak diketahui. Sidat Jepang diketahui memiliki sisik terkecil di dunia.
Bajing atau tupai Jepang merupakan spesies endemik di Jepang. Bajing Jepang tersebar di Pulau Honshu, Shikoku dan Kyusus. Baru-baru ini, populasi Bajing Jepang di Honshu bagian barat daya dan Shikoku semakin berkurang dan yang di Kyushu sudah lenyap. Salah satu penyebab punahnya bajing ini adalah pembakalan liar oleh manusia.
Sika adalah bahas Jepang untuk Rusa secara umum. Rusa Sika adalah jenis rusa dari keluarga Cervidae yang menempati wilayah Asia Timur. Rusa Sika tinggal di hutan berdaun gugur di sebelah timur dan hutan campuran subtropis. Rusa Sika merupakan kerabat dekat dari Rusa Merah, Rusa Merah Asia Tengah. Rusa Sika dapat ditemukan dari wilayah Ussuri di Siberia sampai semenanjung Korea, Manchuria, Tiongkok sebelah selatan dan utrara. Rusa sika juga mendiami kepualuan Jepang dan Taiwan. Rusa Sika ini diintroduksikan ke pulau-pulau di Pasifik.
Kucing Iriomote adalah subspesies kucing kuwuk yang endemik di Pulau Iriomote, Jepang. Puali Iriomote merupakan habitat terkecil dari semua jenis kucing liar di dunia. Kucing Iriomote termasuk ke dalam kategori kritis oleh IUCN sejak tahun 2008, hal ini dikarenakan populasinya semakin berkurang dari 250 ekor dan terus menurun. Pada tahun 2007, diperkirakan hanya ada sekitar 100-110 individu yang tersisa.
Burung ini telah punah dari sebagian besar habitat aslinya. Hingga abad ke-19, Ibis Jepang dapat ditemukan di berbagai tempat di Asia Timur, namun populasinya menurun secara drastis pada awal abad ke-20. Kini sekitar 500 ekor hidup di alam bebas di Shaanxi, Republik Rakyat Cina. Antara tahun 2008 hingga 2009, beberapa ekor terbang ke Jepang sebagai burung migran, dan ditangkap untuk dibiakkan. Sejumlah 30 ekor sudah dilepas kembali ke alam bebas di Jepang. Populasi dalam program konservasi (data September 2009): RRC: sekitar 600 ekor, Jepang: 112 ekor, Korea Selatan: 2 ekor.
Nama binomial Nipponia nippon menjadikan burung ini sering dipakai sebagai simbol Jepang. Meskipun demikian, Nipponia nippon bukan burung nasional Jepang (Phasianus versicolor adalah burung nasional Jepang)
No comments:
Post a Comment